Momen beli rumah memang tidak semudah yang dipikirkan, karena bukan hanya mempersiapkan dana sejumlah harga rumah tapi menyiapkan dana tambahan untuk beberapa biaya penting dalam proses transaksi. Biaya-biaya apa saja yang harus dipahami, yuk intip disini :

Biaya BPHTB. BPHTB merupakan pungutan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Pajak ini ditanggung oleh pembeli, mirip dengan PPh bagi penjual. Karenanya penjual dan pembeli sama-sama punya tanggung jawab untuk bayar pajak. Sejak 2011 pengelolaan pajak BPHTB ini dilakukan oleh pemerintah daerah sehingga besarannya tergantung kebijakan pemerintah setempat.

Biaya Cek Sertifikat. Kalau kamu mau membeli rumah, terutama rumah seken maka proses cek sertifikat ini wajib kamu lakukan. Hal ini untuk memastikan rumah yang kamu beli tidak dalam proses sengketa lahan, tidak ada catatan sita, dan lain sebagainya. Pengecekan sertifikat dilakukan di kantor BPN setempat,dan biaya tergantung tergantung wilayahnya.

Biaya PPN. Besaran umum Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% dari nilai transaksi. Hanya dikenakan satu kali saat membeli properti, baik dari developer maupun perorangan.

Biaya Balik Nama. Biaya ini dikenakan saat proses balik nama sertifikat dari penjual ke nama pembeli. Biaya balik nama ini besarannya juga tergantung dari setiap daerah, namun rata-rata 2% dari nilai transaksi.

Biaya Akta Jual Beli. AJB harus dibuat oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah). Untuk biaya ini bisa dilakukan oleh pembeli atau kedua belah pihak, tergantung kesepakatan awal.

Biaya Notaris. Notaris sebagai pihak yang berwenang tentukan keabsahan proses jual beli. Rincian biayanya meliputi biaya cek sertifikat, biaya SK, Validasi Pajak, AJB, BBN, Surat Kuasa Hak Membebankan Hak Tanggungan dan Biaya Akta Pemberian Hak Tanggungan.

Jadi jangan terkejut ya jika biaya-biaya tambahan ini harus kamu sediakan saat beli rumah yang kamu idamkan. Untuk temukan rumah idaman langsung saja hubungi Property Consultant Galaxy atau datang langsung ke kantor Galaxy terdekat.